ILMU PENGETAHUAN ALAM
I. PENDAHULUAN
Alhamdulillah puji syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kami, shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan Nabi agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan Syafa’atnya di dunia maupun di akhirat kelak, Amien.
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Yaitu suatu pengetahuan teoritis yang di peroleh/disusun dengan cara khusus yaitu dengan Metode Ilmiah. Adapun uraian lebih lengkapnya mengenai Ilmu Pengetahuan Alam, akan di bahas selanjutnya dalam makalah ini.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Sebab-sebab lahirnya Ilmu Pengetahuan
B. Perbedaan IPA klasik dan modern
C. Metode Ilmiah
D. Peran Matematika dalam kehidupan manusia
III. PEMBAHASAN
A. Sebab-sebab lahirnya Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains.
Adanya Ilmu Pengetahuan Alam dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang didapat mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambahnya pengetahuan, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilmu Pengetahuan Alam (sains) sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan.
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.
B. Perbedaan IPA klasik dan Mdern
a) IPA Klasik
Ditinjau dari klasik sendiri, dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional, berdasarkan pengalaman, kebiasaan atau naluri semata, meskipun ada kreasi namun hanya merupakan tiruan dari keadaan sekitar.
IPA Klasik secara umum, sebagai contoh dapat digambarkan dalam pembuatan tempe dan ragi tape. Meskipun hanya didasarkan pengalaman, tanpa disadari para pembuatan tempe dan ragi tape telah berkecimpung dalam mikrobiologi, mikrologi, dan ilmu fisika yang mendasarinya.
b) IPA Modern
IPA Modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan sebagainya yang berkaitan dengan fisika, kimia, biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA Modern.
IPA Modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kali, sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan maupun ilmu murni. Contoh kegiatan IPA Modern dalam kaitannya dengan alam lingkungan, misalnya untuk menciptakan suasana bersih, timbul pemikiran untuk memanfaatkan sampah organik, seperti jerami, sisa tanaman dan kotoran hewan yang diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu, sehingga menghasilkan gas CO2, CH4, dan gas H2S yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar dan sering disebut sebagai energi biogas.
C. Metode Ilmiah
Ditinjau dari cara berfikirnya manusia, terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar, ialah:
Cara yang didasarkan pada rasio atau Rasionalisme.
Descarte adalah pelopor dan tokoh rasionalisme. Menurut dia, rasio adalah merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian. Hanya rasiolah yang dapat membawa orang pada kebenaran.
Dalam menyusun pengetahuaannya, kaum rasionalis metode deduktif. Dasar fikiran yang digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ideyang menurut anggapannya sudah jelas dan pasti dalam pemikiran manusia.
Menurut kaum rasionalis, fungsi manusia hanyalah mengenal ide/prinsip. Dan kemudian menjadi pengetahuannya. Prinsip yang sebelumnya memang sudah ada dan bersifat apriori tersebut, dapat diketahui manusia lewat kemampuan berfikir rasionalnya. Menurut mereka pengalaman tidak menghasilkan prinsip, tetapi sebaliknya, dengan mengetahui prinsip yang diperoleh lewat penalaran rasional, manusia akan dapat mengetahui dan mengerti kejedian-kejadian yang terjadi di alam sekitarnya.
Masalah utama pada rasionalisme adalah evaluasi terhadap kebenaran dasar-dasar pemikiran atau alasan-alasanyangdigunakan pada penalaran deduktif. Dasar-dasar penalaran tersebut, bersumber pada penalaran rasional yang bersifat abstrak, terlepas dari segala pengalaman. Dengan demikian maka tidak dapat dilakukan evaluasi, dan dimungkinkan pengetahuan satu sama lain berbda mengenai satu objek tertentu. Maka pemikiran rasional cenderung untuk bersifat objektif dan solipsistik, yaitu hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang berada dalam otak orang yang berfikir tersebut.
Cara yang didasarkan pada pengalaman atau yang biasa disebut Empirisme.
Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuaan manusia tidak diperoleh lewat penalaran rasional yang abstrak, tetapi lewat pengalaman yang kongkrit.
Dalam menyusun pengetahuan secara empiris timbul berbagai masalah diantaranya adalah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan tersebut cenderung merupakan kumpulan fakta yang satu sama lainnya belum tentu cocok. Dengan demikian maka kumpulan fakta ataupun rangkaian dari berbagai fakta belum tentu menunjukkan pengetahuan yang sistematis. Terdapat juga masalah yang bersangkutan dengan hakekat pengalaman. Kaum empiris sendiri tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan tentang hakikat pengalaman ini, merupakan stimulus panca indra, persepsi, ataukah sensasi. Mereka menganggap bahwa dunia fisik adalah nyata, karena merupakan gejala yang diperoleh dengan panca indera. Dari hasil kerja panca indera inipun tidak selalu benar.
Berfikir secara rasional dan empiris membentuk dua kutub yang saling bertentangan. Akhirnya muncul ide untuk menggabungkan kedua pendekatan, yaitu pendekatan rasional dan empiris dan dinamakan metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan dengan menempuh suatu rangkaian prosdur tertentu. Lngkah-langkah yang harus diikuti dengan seksama sedemikian hingga dapat sampai pada kesimpulan yang benar.
Langkah-langkah dalam pembuatan Metode Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana (ABDIKASIM: apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, mengapa) tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan kamu teliti harus jelas batasannya. Sebaiknya masalah juga harus spesifik agar mempermudah dalam pelaksanaan penelitian dan melakukan kontrol.
2. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis menunjukkan kemungkinan-kemungkinan awaban dari masalah yang sedang diteliti. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara yang di dukung oleh pengetahuan dan teori relevan yang telah dimiliki.
Hipotesis inilah yang harus kamu uji kebenarannya melalui observasi atau eksperimen. Ada dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif berisi dugaan yang menyatakan bahwa perlakuan yang kamu berikan dalam penelitian berpengaruh terhadap variabel yang kamu amati. Contoh: ada pengaruh pemberian pupuk N terhadap peningkatan kadar protein biji kacang hijau. Sedangkan hipotesis nol merupakan kebalikan dari hipotesis kerja yaitu dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh. Contoh: tidak ada pengaruh pemberian pupuk N terhadap peningkatan kadar protein biji kacang hijau.
3. Menguji Hipotesis
Hipotesis harus diuji dengan mengumpulkan berbagai fakta-fakta dan data yang relevan untuk mengetahui apakah fakta-fakta dan data itu mendukung hipotesis yang kamu ajukan atau tidak. Fakta dapat berupa observasi atau pengamatan, misalnya pengamatan secara langsung atau dengan mikroskop.
Data dapat kamu peroleh melalui percobaan/eksperimen baik di lapangan maupun di laboratorium. Perlu kamu ingat bahwa memberi perlakuan terhadap satu individu atau satu kelompok saja untuk diamati pengaruhnya akibat suatu perlakuan, tidak disarankan karena data yang diambil harus mewakili seluruh populasi objek. Untuk itu dalam penelitian eksperimen perlu dilakukan pengulangan yaitu perlakuan yang sama diulang pada individu atau kelompok lain yang disebut sampel. Contohnya bila setiap kadar pupuk N diberikan pada 10 tanaman berarti pemberian satu kadar pupuk diulang 10 kali. Kamu juga harus mempersiapkan bahan-bahan beserta peralatannya termasuk cara penggunaan alat dan bagaimana menangani bahan terutama bahan yang mudah rusak dan bahan kimia berbahaya. Data yang diambil harus relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam pengumpulan data ini kamu harus menjunjung tinggi kejujuran dan objektivitas agar hasil penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.
4. Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang kamu peroleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya). Kamu harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat.
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan jika perlu diuji secara statistik sebagai dasar untuk menolak atau menerima hipotesis yang telah diajukan. Terdapat berbagai uji statistik yang berguna sebagai alat bantu dalam menganalisis data kuantitatif, misalnya analisis regresi, analisis varian, analisis kovarian, analisis jalur, dan sebagainya. Uji statistik tidak mutlak diperlukan karena sifatnya hanya sebagai alat bantu. Tetapi berdasarkan pengalaman para peneliti, uji statistik membantu menganalisis data secara objektif dengan derajat keabsahan/kepercayaan tertentu sehingga kebanyakan penelitian menggunakan uji statistik dalam analisis data.
5. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yang dikumpulkan sesuai/mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak sesuai maka hipotesis harus ditolak. Hipotesis yang diterima menjadi pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah dan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan. Sedangkan hipotesis yang ditolak bukan berarti penelitian itu gagal. Mungkin ada beberapa hal yang dibenahi misalnya parameter yang diamati tidak tepat, pengaturan variabel kurang sesuai, atau memang kenyataan bahwa hipotesis yang diajukan harus ditolak. Jadi segala sesuatu perlu dikaji ulang atau bahkan dilaksanakan penelitian ulang.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah harus ditempuh secara bertahap dan berurutan karena langkah yang satu merupakan landasan untuk mengerjakan langkah berikutnya.
Dalam praktiknya, sebelum melakukan penelitian kamu harus merancang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitianmu dalam sebuah rencana atau proposal penelitian. Hasil penelitian kemudian disusun menjadi laporan penelitian untuk dikomunikasikan dengan orang lain atau berbagai pihak yang berkompeten. Laporan penelitian inilah yang akan dikaji atau dinilai untuk kemudian dimanfaatkan dan ditindaklanjuti karena memuat pengetahuan ilmiah. Pada prinsipnya laporan penelitian disusun seperti proposal penelitian yang dilengkapi dengan data-data yang diperoleh dan analisanya beserta pembahasan yang mengkaitkan antara hipotesis dan fakta-fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Susunlah laporan penelitian dengan baik dan sejelas mungkin agar orang yang membaca dapat dengan mudah memahami isinya. Ingatlah bahwa kamu telah melakukan langkah-langkah ilmiah dalam menjawab suatu permasalahan sehingga pengetahuan yang diperoleh adalah pengetahuan yang ilmiah.
D. Peran Matematika dalam kehidupan manusia
Pada zaman dahulu kala sebenarnya manusia dengan tidak sengaja telah menggunakan matematika. Namun dengan berkembangnya otak manusia, maka di dunia ini lahirlah masalah baru khususnya yang berhubungan dengan masalah kehidupan mereka, misalnya masalah ekonomi, masalah kependudukan, pertanian, transportasi, komunikasi, pendidikan, dan bahkan sampai pada ilmu pengetahuan yang semuanya itu membutuhkan perhitungan-perhitungan yang matematis guna menyelesaikan persoalan dengan mudah, cepat dan efisien.
Adapun peran matematika yaitu:
• Sebagai faktor penunjang berkembangnya ilmu pengetahuan manusia.
• Untuk memahami alam semesta
• Untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pengalaman empiris.
• Guna meningkatkan daya abstraksi otak manusia
IV. KESIMPULAN
Dari beberapa pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut:
A. IPA berasal dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains.
B. IPA Klasik dan modern berbeda pada pengalaman yang diterima atau cara mendapatkan pengetahuan itu. Kalau Klasik masih tradisional, yaitu dengan pengalaman saja. Dan kalau Modern dalam menentukan masalah dengan cara pengujian yang terus menerus atau dengan cara metode ilmiah.
C. Metode Ilmiah sendiri mempunyai beberapa tahapan, yaitu:
1. Merumuskan Masalah
2. Mengajukan Hipotesis
3. Menguji Hipotesis
4. Mengolah dan Menganalisis Data
5. Penarikan kesimpulan
D. Peran Matematika dalam kehidupan manusia yaitu:
a. Sebagai faktor penunjang berkembangnya ilmu pengetahuan manusia.
b. Untuk memahami alam semesta
c. Untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pengalaman empiris.
d. Guna meningkatkan daya abstraksi otak manusia
V. PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah dan Eny Rahma.1996.Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta:Bum Aksara.
Budianto, Herni.2006.Biologi untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta.
Jasin, Maskuri.1997.Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Purnama, Heri.2003.Ilmu alamiah Dasar, Jakarta:PT Renika Cipta.
http://ngbmulty.multiply.com/journal/item/38/
http://id.wikipedia.org/w/index.php
http://google.co.id/Pdf.IAD/
3 Jun 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar