I.
PENDAHULUAN
Mengajar
merupakan pekerjaan professional yang tidak bisa lepas dari berbagai macam
problema, apalagi yang dihadapi masyarakat yang dinamis. Guru sebagai pendidik
dan pengajar dalam melaksanakan tugasnya sering menemukan problema-problema
yang dari waktu kewaktu selalu berbeda, apalagi bila dihubungkan dengan
keperluan perorangan atau kemasyarakatan, maka keaneaan problematika tersebut
makin luas. Sabenarnya problematika tersebut datang dari implikasi dinamika
masyarakat itu sendiri, yaitu menunjukkan hidup manusia menuntut
kemajuan-kemajuan yang perlu dipenuhi oleh masyarakat itu sendiri. Akan tetapi
problema yang menuntut kepada penelitian yang cermat mengenai sumber-sumber
penyebabnya dan akibat-akibat apa yang akan timbul bila tidak terselesaikan.
Oleh karena itu
dalam melaksanakan tugasnya, guru mempunyai banyak problema yang terkait dengan
anak didik, kurikulum, metode pengajaran, dan tuntutan umum yang lainnya. Dari
berbagai dinamika dan problem-problem diatas, guru masih dituntut untuk
bersikap professional, walaupun tidak didukung dengan sarana yang layak, jadi
disini kerja guru ekstra atau harus bekerja secara optimal.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Pengertian Sistem Instruksional?
B.
Apa saja Model-model
Pegembangan Sistem Instruksional!
C.
Apa Perbedaan
dan Persamaan Model-model Sistem Instruksional?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Instruksional
Istilah pengembangan sistem instruksional
(instructional system design) dan disain instruksional (instructional design)
sering dianggap sama. “disain” berarti membuat sketsa atau pola atau outline
atau rencana pendahuluan “mengembangkan” berarti membuat tumbuh secara teratur
untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif, dan
sebagainya.
Pengembangan Sistem Instruksional ialah suatu
proses menentukan dan menciptakan situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan
siswa dapat berinteraksi sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan di dalam
tingkah lakunya.
Sedangkan menurut Ely Pengembangan sistem
instruksional adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk mempelajari
problem-problem pengajaran, agar mendapatkan pemecahan yang teruji validitas
dan praktis bisa dilaksanakan.
Pengembangan sistem intruksional ialah proses
menciptakan situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan siswa berinteraksi
sehingga terjadi perubahan perilaku dan mempelajari problem-problem pengajaran,
agar mendapatkan pemecahan yang teruji validitas dan praktis bisa dilaksanakan.
Pengembangan ini senantiasa didasarkan pada pengalaman, pengamatan yang sesama
dan percobaan yang terkendali.
B.
Model-model Pengembangan Sistem Instrusional
Ada beberapa model pengembangan instruksional, antara lain pengembangan instructional
model Banathy, PPSI, model Kemp, model Briggs, model Gerlach & Ely, model
IDI (Instruksional Development Institute), dan lain-lainnya.
1.
Model Bela H. Banath
Pengembangan Instruksional
model Banathy ini dapat diinformasikan dalam enam langkah sebagai berikut:
1)
merumuskan tujuan (Formulate
objectives)
2)
mengembangkan test (develop
test)
3)
menganalisis kegiatan
belajar (analyze learning task)
4)
mendesain struktur
instruksional (design system)
5)
melaksanakan kegiatan
dan mengetes hasil (Implement and test output)
6)
mengadakan perbaikan (change
to improve)
2.
Model Briggs
Model Brigs ini
berorientasi pada rancangan sistim dengan sasaran dosen atau guru yang akan
bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional maupun tim pengembangan
instruksional yang susunan anggotanya meliputi: dosen, administrator, ahli
bidang studi, ahli evaluasi, ahli media dan perancang instruksional.
Brigs berkeyakinan
bahwa banyak pengetahuan tentang belajar mengajar dapat diterapkan untuk semua
jajaran dalam bidang pendidikan dan latihan. Karena itu dia berpendapat bahwa
model ini juga sesuai untuk pengembangan program latihan jabatan, tidak hanya
terbatas pada program-program akademis saja. Di samping itu, model ini
dirancang sebagai metodologi pemecahan masalah instruksional.
Dalam pengembangan
instruksional ini berlaku prinsip keselarasan antara tujuan yang akan dicapai,
strategi pencapaiannya dan evaluasi keberhasilannya, yang ketiganya merupakan
tiang pancang desain instruksionalnya Briggs.
3.
Model Kemp
Pengembangan
instruksional yang dikembangkan oleh Kemp (1977) ini juga disebut sebagai
Desain Instruksional, yang terdiri dari 8 langkah.
a.
Penentuan tujuan
instruksional umum (TIU); yaitu tujuan
yang ditetapkana menurut masing-masing pokok bahasan.
b.
Menganalisis
karakteristik siswa; dalam analisis ini
memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial
budaya yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta
langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan.
c.
Menentukan tujuan
instruksional khusus (TIK); yakni tujuan
yang ditetapkan secara operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan
demikian siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana
melakukannya dan apa ukuran yang digunakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan
belajar tersebut.
d.
Menentukan materi
pelajaran;yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang
telah ditetapkan.
e.
Mengadakan penjajakan awal (preassesment); langkah ini sama halnya dengan test awal yang
fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa, apakah telah memenuhi
syarat belajar yang ditentukan ataukah belum.
f.
Menentukan strategi belajar dan
mengajar yang relevan; sebagai patokan untuk
memilih strategi yang dimaksud, Kemp menentukan 4 kriteria;
a)
Efisiensi;
b)
Keefektifan;
c)
Ekonomis;
d)
Kepraktisan.
g.
Mengkoordinasi sarana penunjang
yang dibutuhkan, meliputi:
a)
Biaya
b)
Fasilitas
c)
Peralatan
d)
Waktu
e)
Tenaga
h.
Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebuut digunakan untuk mengontrol dan mengkaji sejauhmana
keberhasilan suatu program yang telah direncanakan mencapai sasaran yang
diinginkan. Hasil evaluasi merupakan umpan balik untuk merevisi kembali
tentang; program instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode
strategi yang dipakai dan sebagainya.
4.
Model IDI
Pengembangan
instruksional model IDI (Instruksional Development Institute) merupakan
suatu hasil konsorsium antar perguruan tinggi di Amerika Serikat yang dikenal
dengan Uniiversity Consorsium Instructional Development and Technology (UCIDT).
Model IDI ini telah
dikembangkan dan diuji-cobakan pada beberapa negara di Asia dan Eropa dan telah
berhasil di 334 institusi pendidikan di Amerika. Sebagaimana halnya dengan
model-model pengembangan instruksional lainnya, model ini juga menggunakan
model pendekatan sistim yang meliputi tiga tahapan, yakni;
a.
Tahap pembatasan (define)
Identifikasi masalah dimulai dengan analisis
kebutuhan atau yang disebut need assesment. Pada dasarnya need assisment
ini berusaha menemukan suatu perbedaan (descrypancy) antara apa yang ada
dan apa yang idealnya (yang diinginkan). Karena banyaknya kebutuhan pengajaran,
maka perlu diadakan prioritas mana yang didahulukan dan mana yang dikemudian.
b.
Tahap Pengembangan
Identifikasi
tujuan; tujuan instruksional yang hendak dicapai perlu diidentifikasikan
terlebih dahulu, baik tujuan instruksional umum (TIU) dalam hal ini IDI
menyebutkan dengan Terminal Objectives dan tujuan instruksional khusus
(TIK) yang disebut Enabling Objectives. TIK adalah penjabaran yang lebih
rinci dari TIU, maka TIK dianggap penting sekali dalam pengembangan
instruksional, disamping itu TIK perlu karena;
1)
Membantu siswa dan guru
untuk memahami secara jelas apa-apa yang diharapkan sebagai hasil kegiatan
instruksional;
2)
TIK merupakan building
blocks dari pengajaran yang diberikan
3)
TIK merupakan penanda
tingkah laku yang harus diperlihatkan oleh siswa sesuai dengan kegiatan
instruksional yang diberikan.
c.
Tahap penilaian
1)
Tes uji coba
2)
Analisis hasil
5.
Model PPSI
PPSI
merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem intruksional. Istilah
sistem instruksional mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem dimana pembelajaran adalah
suatu kesatuan yang terorganisasi,
yang terdiri dari seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama
satu sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan.
Model
pengembangan intruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:
a.
Perumusan tujuan/kompetensi
Merumuskan
tujuan/kompetensi beserta indicator ketercapaiannya yang harus memenuhi 4
kriteria sebagai berikut:
1) Menggunakan
istilah yang operasional
2) Berbentuk hasil
belajar
3) Berbentuk
tingkah laku
4) Hanya satu
jenis tingkah laku
b.
Pengembangan alat penilaian
1) Menentukan
jenis tes/intrumen yang akan digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan
2) Merencanakan
pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan
c.
Kegiatan belajar
1) Merumuskan
semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
2) Menetapkan
kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh
3) Menetapkan
kegiatan yang akan ditempuh
d.
Pengembangan program
kegiatan
1) Merumuskan
materi pelajaran
2) Menetapkan
model yang dipakai
3) Alat
pelajaran/buku yang dipakai
4) Menyusun jadwal
e.
Pelaksanaan
1)
Mengadakan pretest
2)
Menyampaikan materi
pelajaran
3)
Mengadakan posttest
4)
Perbaikan
C.
Perbedaan dan
Persamaan Model-model Sistem Instruksional
Model-model yang telah disebutkan tadi
mempunyai banyak perbedaan dan persamaan. Perbedaan model-model tersebut
terletak pada istilah yang dipakai, urutan, dan kelengkapan langkahnya.
Persamaannya ialah bahwa setiap model
mengandung kegiatan yang dapat digolongkan, ke dalam tiga kategori kegiatan
pokok, yaitu:
a. Kegiatan yang membantu menentukan masalah
pendidikan dan mengorganisasi alat untuk memecahkan masalah tersebut;
b. Kegiatan yang membantu menganalisis dan
mengambangkan pemecahan masalah; dan
c. Kegiatan yang melayani keperluan evaluasi
pemecahan masalah tersebut.
Semua kegiatan tersebut satu dengan lainnya
dihubungkan oleh suatu sistem umpan balik yang terpadu dalam model
bersangkutan. Adapun sistem umpan balik tersebut memungkinkan adanya
perbaikan-perbaikan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Gentry, C. G. 1994. I ntroduction to
instructional development: Process and technique . Belmont, CA: Wadsworth
Publishing Company.
Morrison, Gary R., Steven M. Ross, and
Jerrold E. Kemp.2007. Designing Effective Instruction 5th edition. USA: Jhon
Wiley & Sons, Inc.
Smith, P. L. & Ragan, T. J. .1993. I
nstructional desig n . New York: Macmillan Publishing Company.
Fowler, Christian. 1996. Synthesis
Fundamentals Seminar:Testing the nstructional Project Development and
Management (IPDM) Model by Major paper submitted to the Faculty of the VI.
0 komentar:
Posting Komentar